Sabtu, 28 Mei 2011

Biarkan Airnya Menetes

Islam meninggalkan banyak sekali yang berisi membangun semangat dan optimis dalam jiwa. Sebaliknya, Islam juga banyak sekali menuangkan pesan yang menutup pintu pesimis dan putus asa bagi umatnya. Ayat-ayat yang menerangkan kebersamaan Allah pada orang-orang yang bersabar, ayat yang melarang sikap sedih, ayat yang menggambarkan Allah SWT maha pemaaf, Maha Luas Ampunannya, dan lain sebagainya, benar-benar menyimpulkan bahwa kita dilarang besedih dan tidak boleh putus asa dalam kondisi apapun.
Ada satu hal yang terlihat sangat sederhana dalam proses kita menjalani ibadah, ternyata membawa pesan-pesan penting untuk tidak berputus asa, pantang bersedih, terus semangat dan optimis menyongsong kebaikan. Salah satu pesan penting ada dalam tetes-tetes air wudhu.
Coba perhatikan lebih detail satu persatu aktifitas wudhu yang sering kita lakukan itu. Dari Abdullah Ash-Shanaji ra, Rasulullah saw bersabda : "abila sorang hamba berwudhu lalu bekumur, maka keluarlah (dihapuskan)kesalahan itu dari mulutnya, apabila memasukkan air kerongga hidung, maka keluarlah kesalah-kesalah itu dari rongga hidungnya, apabila ia membasuh wajahnya maka keluarlah kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat oleh wajahnya, sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dari bawah tempat tumbuhnya dari kedua matanya, apabila ia membasuh kedua tangannya mka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari kedua tangannya, sehingga kesalahan yang pernah terjadi dibawah celah kukunya, apabila ia mengusap kepalanya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari kepalanya, sehingga kesalahan-kesalahan itu keluar dari dari kedua telingannya, apabila membasuh kedua kakinya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan dari kedua kakinya sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah teradi di bawah kwdua kuku kakinya. kemudian perjalanannya ke mesjid dan Sholatnya merupakan nilai ibadah tersendiri baginya". (HR. Imama Malik, An-Nasai, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Maka ketika siraman siraman air wudhu itu menitik dan menetes dari wajah, tangan dan bagian-bagian tubuh kita bayangkan bila itu adalah jatuhnya satu persatu dosa-dosa yang kita lakukan. Ketika siraman air wudhu itu terbasu di telapak tangan, mulut, hidung, muka, lengan, kepala hingga telinga dan telapak kaki
kita, bayangkan bahwa airyang menetes dari bagian tubuh kita itu adalah pertanda bahwa seluruh tubuh kita sedang dibesihkan untuk menyongsong lembar baru dalam hidup ini. Renungkalah hal-hal semacam ini jika kita berhasil memahami dan meyakini sabda Rasulullah saw diatas rasakanlah perbandingan perasaan kita sebelum dan sesudah wudhu.
Ya... bahwa kita kini baru saja memiliki kunci untuk bisa memulai perjumpaan dengan Allah Rabb semesta alam dalam sholat.
Mari lanjutkan perenungan kita pda firman Allah swt. dalam surah Al-Maidah ayat 6, yang artinya ; "Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah muka dan tangan kalian sampai kesiku, kemudian sapulah kepala kalian dan basuhlah kaki kalian sampai pada kedua mata kaki."
Berwudhu mungkin aktifitas rutin yang sudah sangat biasa kita lakukan namun tampa mengetahui sandaran nilai dan keutamaannya dari Al-Qur'an dan hadits, mungkin wudhu yang kita lakukan tak begitu bernilai bagi jiwa. Tapi akan sangat berbeda suasananya jika kita mengetahui landasan nilai dalam Al-Qur'an dan sunnah.
Optimisme yang ditumbuhkan melalui wudhu akan terus tertanam hingga kita memasuki kehidupan di akhirat.
Biarkanlah air wudhu membasahi bagian-bagian tubuh kita, biarkan tetesan-tetesan air wudhu jatuh di atas bumi, dan berdoalah semoga kita termasuk orang-orang yang diseru oleh Allah swt karena kemilau wudhu. Amin.........